Kadang inilah
pertanyaan yang terbesit dibenak kita, kenapa kita harus bersusah- susah
mempelajari biografi mereka, menghafal sejarah mereka, kenapa kita tidak
memfokuskan diri untuk mempelajari hasil karya mereka saja? Disini saya akan
memaparkan sedikit tentang pentingnya mempelajari biogrfi para ahli fikih,
diantaranya:
1. Dengan mengetahui
profil dan keadaan mereka kita akan berusaha untuk beradab dengan adab mereka,
dan memetik kebaikan akhlak mereka yang mulia.
2.
Dengan mengetahui
kedudukan mereka yang agung, kita akan menempatkan mereka pada tempat yang
mulia sesuai keagungan mereka. Kita tidaklah menempatkan orang yang punya
kedudukan tinggi pada tempat yang rendah, begitu pula sebaliknya. Allah
berfirman dalam surat Yusuf ayat 76: Kami tinggikan derajat orang yang Kami
kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang
Maha mengetahui. Dan Aisyah ra mengatakan bahwa Nabi SAW menyuruh kami
untuk mendudukkan orang sesuai kedudukan mereka.
3.
Mereka adalah
imam- imam kami, pendahulu kami, mereka bagaikan orang tua kami sendiri, bahkan
mereka lebih dari orang tua kami, karena kebanyakan orang tua hanya memikirkan
kemaslahatan dunia anaknya tanpa memperhatikan bagaimanakah akhirat mereka
kelak, sedangkan para ulama ahli fikih memperhatikan tentang kemaslahatan dunia
dan akhirat kami.
4.
Jika terjadi pertentangan
pendapat mereka dalam sebuah maslah fikih, maka kita akan bisa mengamalkan dan
mentarjihkan salah satu pendapat dengan melihat kehidupan mereka dan luasnya
ilmu mereka.
5.
Kita akan
melihat betapa kayanya ilmu mereka yang terlihat dari karya- karya tulis mereka
yang fenomenal, dan kita sebagai penuntut ilmu pun akan berusaha untuk terus
mengkajinya.
6.
Dan dengan
mengingat mereka, mengingat perjuangan mereka dalam mencari ilmu, maka kita
akan merasa tenang. Bukankah Imam Ahmad selalu menyebut nama gurunya Imam Syafi’i
dalam doa dalam solatnya, begitu pula Imam Abu Hanifah mendoakan gurunya Hamad
bin Sulaiman dalam do’anya.
Semoga dengan
pemaparan beberapa poin tentang pentingnya mempelajari biografi ulama menjadi
motivasi tersendiri bagi kita. Inilah tradisi ulama yang banyak ditinggalkan
oleh penuntut ilmu sekarang, sehingga mereka terfokus untuk perdebatan dalam
perbedaan pendapat tanpa tahu bagaimana pendahulu mereka dari para ahli fikih
menyikapi perbedaan itu sendiri.
Faidah dari makul bibliografi fikih, RFI
29 April 2016
Maraji’: Tahdzib Al asma’ wal lughot,
Al
Jawahir Al Mudhiyyah fi thobaqot Al Hanafiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar