Selasa, 07 Juli 2015

Persahabatan



Sahabat adalah kosa kata yang tidaklah asing lagi ditelinga kita, semua orang dari yang muda hingga yang tua mengenal makna sahabat.
“Si A adalah sahabatku”, kata seorang anak sd saat ditanya siapakah teman sekelasnya yang bernama si A yang selalu terlihat bersama- sama .
Kata sahabat merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa arab, ص ح ب  yang artinya menemani dan menyertai. Ya dialah sahabat, orang yang selalu menyertai dan menemani kita dalam segala keadaan, baik lapang maupun sempit.
Dan kata sahabat pun sudah popular sejak zaman nabi; yang mana nabi saw mempunyai banyak sahabat yang setia menyertai dan mengikuti petunjuk beliau.  Beliaupun menganjurkan kita untuk selalu bersahabat dengan orang baik, ahli ibadah, yang taat kepada perintah Allah, serta menjauhi sahabat yang buruk dan ahli maksiat yang akan berpengaruh terhadap keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat dan hanya orang muslim saja yang disebut sebagai sahabat beliau . Seorang sahabat adalah cerminan dari sahabatnya, jika kita ingin mengetahui seseorang maka kita dapat melihat siapa saja sahabatnya yang selalu bersamanya.
Ingatkah kita akan cerita Uqbah bin Abi Mu’ith salah seorang yang terhormat dikalangan kaum Quroisy. Suatu hari Uqbah bin Abi Mu’ith mengundang seluruh orang terpandang dikalangan quroiys untuk datang kerumahnya, semua tamu undangan hadir kecuali Rosulullah SAW, setelah ditanya kenapa beliau tidak menghadiri undangan? Beliaupun mensyaratkat keislaman Uqbah bin Abi Mu’ith, dan Uqbah bin Abi Mu’ith pun masuk islam sehingga Nabi Muhammad SAW memenuhi undangan Uqbah bin Abi Mu’ith untuk datang kerumahnya. Saat Umayyah bin kholaf yang merupakan sahabatnya mengetahui keislamannya, diapun bertanya: “ kenapa kamu masuk islam?”. “ saya ingin semua orang terhormat dikalangan Quroisy masuk kedalam rumahku”,jawab Uqbah bin Abi Mu’ith. “ kalau begitu aku haramkan perkataanmu dan rumahmu atas diriku sampai kamu kembali kepada agama nenek moyangmu”, kata Umayyah bin Kholaf. Dengan begitu maka keluarlah Uqbah bin Abi Mu’ith dari islam, inilah sahabat…
Beliau juga memberi permisalan bagi sahabat yang baik adalah seperti berada didekat penjual minyak wangi, walaupun kita tidak mendapatkan minyak wanginya tapi kita mendapatkan harumnya minyak wangi tersebut, begitu sebaliknya perumpamaan sahabat yang buruk adalah seperti berada didekat pandai besi, kita kan terkena imbas panas dan bau.
Sebagian besar kita bermudah- mudah dalam hal memilih sahabat dan bergaul dengannya serta  berpikir, tak apalah saya bersahabat dengan ahli maksiat, kan saya sudah besar dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang yang buruk.
Marilah kawan kita menengok sejarah, nabi  Muhammad SAW turun kepadanya wahyu pertama yang menandakan kenabian beliau pada usia 40 tahun. Dan tahukah kawan kisah kematian Abi Tholib paman nabi SAW yang melindungi beliau dari siksaan musyrik quroys dan mendukung dakwah beliau serta mempercayai risalah beliau, dan Nabi SAW pun sangat mengharapkan hidayah turun kepada pamannya. Saat abu tholib sakit sebelum kematiannya, nabi SAW mengunjungi beliau, didapati disamping abu tholib telah ada sahabatnya Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayah, nabi pun terus menyuruh pamannya agar mengucapakan “lailaha illallah “sebuah kalimat yang dapat menjadi hujjah agar membebaskan abu tholib dari siksa Allah, tapi sahabat Abu Tholib tak mau kalah dengan mengatakan “ apakah kamu akan ingkar kepada keyakinan Abdul Mutholib?”. Dan akhirnya Abu Tholib pun meninggal dan dia tetap berada dalam kemusyrikan. Inilah sahabat, ..
Ingatkah kita akan perkataan Imam Ahmad bin Hambal: janganlah bersama ahli maksiat, karena bisa jadi adzab Allah turun kepada mereka dan kamu berada diantara mereka, dan hanya bersama ahli maksiat adalah sebuah kemaksiatan kalau niatnya bukan untuk mendakwahi mereka .  Seorang pemuda mengunjungi sahabatnya yang ia ketahui sebagai pecandu narkoba, saat sampai di rumahnya didapati sahabatnya  sedang pesta narkoba bersama kawan- kawannya yang lain, tidak lama kemudian  tiba- tiba polisi menggrebek dan menangkap mereka, dan pemuda malang yang baik hati ini pun ikut tertangkap dan  dipenjara,  dibebaskan  3 hari kemudian  setelah diketahui bahwa dia tidak termasuk yang mengkonsumsi narkoba. Selama dalam penjara dia pun menyesali kenapa tetap berteman dengan ahli maksiat? Sehingga dia terkena hukuman dengan dipenjara selama 3 hari.
Inilah sebagian persahabatan yang tidak berlandaskan keimanan kepada Allah, bahkan sebagian kita  tanpa malu bermaksiat dihadapan Allah karena sahabat. Yang akan menyebabkan perdebatan dan pertengkaran kelak di akhirat. Kenapa dahulu kamu mengajak saya untuk bermaksiat kepada Allah? Kamu lah yang pantas mendapatkan siksa dari Allah.
Kita semua menginginkan agar yang mengantarkan jenazah kita kelak adalah orang yang beriman,ahli ibadah,yang akan mendoakan kebaikan kepada kita, maka  bersahabatlah dengan orang mukmin yang mengajak kita kepada kebaikan . Siapakah sahabat kita??semoga kita mendapat sahabat yang sholeh yang mengingatkan dikala kita lalai, dan memotivasi kita untuk selalu berbuat kebaikan.
Jika kita dekat dengan ahli ibadah maka ahli maksiat akan menjauhi kita , begitu sebaiknya saat kita dekat dengan ahli maksiat maka ahli ibadah akan menjauhi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar