Beginilah pasukan perang
mempersiapkan diri untuk keluar menghadapi kerajaan paling besar pada masa itu,
yaitu kerajaan Romawi.
Maka pergilah pasukan kaum muslimin
ke Tabuk 30.000 orang, dan Nabi meninggalkan Ali ra untuk menjaga keluarganya,
maka bersedihlah Imam Ali, yang mana dia adalah perwira yang cinta untuk
berjuang di jalan Allah. Maka pergilah dia menghadap Nabi SAW meminta izin
untuk keluar bersama mereka. Maka Nabi pun menyebutkan kisah Harun as bersama Musa as, dan
mengatakan: “ Ridhokah kamu berada disisiku sebagaimana kedudukan Harun
terhadap Musa? Perbedaannya hanyalah tiada Nabi setelahku, yang mana Musa
ketika pergi untuk berbicara kepada Rabb nya meninggalkan Harun bersama
kaumnya.”
Maka berangkatlah pasukan perang ke tabuk dengan jumlah yang
sangat besar, hingga 18 orang memegang 1 unta. Mereka ditimpa kelaparan dan
hampir binasa karena kehausan, sampai- sampai mereka memakan dedaunan, akan
tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan langkah mereka, sampai
pasukan ini disebut dengan pasukan ‘usroh’ – kesulitan-, sebab kesulitan yang
mereka hadapi.
Pasukan perang sampai di daerah Nabi Sholih, daerah yang mana
Allah menimpakan kepada kaumnya adzab, dan terlaknat, sahabat pun masuk
kedalamnya dan mendapati air, mereka pun meminumnya, dan Nabi pun melarangnya. “Sampai
adonan roti yang telah kalian uleni dengan air ini, maka berikanlah kepada unta
dan hewan ternak, dan janganlah memakan darinya sesuatu”. Kenapa?? Karena ia
adalah daerah yang terlaknat. Sampai Nabi SAW bersabda:” janganlah kalian
masuk, sampai orang- orang miskin yang terdholimi kecuali yang tersisa, hingga
kalian tidak tertimpa laknat, hingga tidak turun atas kalian laknat yang telah
menimpa umat sebelum kalian”.
Lewatlah para sahabat dari daerah ini, dari gunung ini hingga
mereka teringat akan adzab yang turun kepada kaum Nabi Sholih, kemudian para
sahabat meneruskan perjalanan. Dan Nabi SAW memberi tahu para sahabat sebelum sampai ke Tabuk bahwa
didalamnya ada air, ada sumber mata air, dan janganlah menyentuhnya. Tetapi 2
dari 30.000 pasukan mendahului rombongan dan sampai ke sumur, dan mereka pun
meminumnya. Dan Nabi SAW mencela perbuatan mereka. Hingga sampailah sahabat ke
sumur ini, dan mendapati air sangat sedikit sekali, bagaimana bisa mencukupi
30.000 pasukan dan binatang ternak mereka. Akan tetapi Nabi meletakkan
tangannya kedalam air dan berdoa kepada Allah, dan Allah pun memberi barokah
terhadap air ini, hingga bisa memberi minum semua pasukan dan binatang ternak
hingga kenyang.
Nabi SAW merapatkan barisan di Tabuk dan berkhutbah dengan
khutbah yang menyentuh hati dan membangkitakan semangat mereka. Hingga kaum
Romawi yang telah menyiapkan pasukan yang besar dan belum pernah berhadapan
dengan kaum muslimin, berdebarlah hati- hati mereka dan bercerai- berailah
pasukan mereka, dan melarikan diri. Kalahlah pasukan Romawi dan cukuplah bagi
kaum muslimin peperangan.
Nabi tetap merapatkan barisannya bersama pasukannya mengajari
mereka dan mengingatkan hukum- hukum islam. Datanglah penduduk desa dan
kabilah- kabilah sekitar Tabuk bersama pemimpin- pemimpin mereka, mengumumkan
bahwa mereka bergabung dengan Daulah Islam walaupun mereka belum masuk islam. Bergabung
dengan Rosulullah dan menyerahkan jizyah dan tahulah Romawi bahwa Negara Islam
pasti akan datang.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nabi SAW dan para sahabatnya kembali dari Tabuk dengan
membawa kemenangan, saat perjalanan pulang, orang- orang munafiq memanfaatkan
kesempatan ini dan ingin mendapatkan sesuatu dari Nabi SAW. Maka bersepakatlah
beberapa orang dari kaum munafiq untuk menghadap Nabi SAW dan menyakiti beliau,
yang mana saat itu yang bersama Nabi SAW adalah Hudzaifah ra, dan dia
mengetahui kabar ini, maka dia memukul mereka dengan cambuknya sebagaimana
mencambuk kuda, maka Allah memberi rasa takut, dan mereka pun lari tercerai
berai. Hudzaifah pun mendatangi Nabi SAW dan memberi tahu apa yang terjadi,
Nabi SAW pun memanggil mereka, dan mereka bersumpah bahwa mereka tidak
mengatakan perkataan ini, dan Allah pun membuka kedok mereka
cqàÿÎ=øts «!$$Î/ $tB (#qä9$s% ôs)s9ur (#qä9$s% spyJÎ=x. Ìøÿä3ø9$# (#rãxÿ2ur y÷èt/ ö/ÏSÏJ»n=óÎ) (#qJydur $yJÎ/ óOs9 (#qä9$oYt 4
mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah
dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu).
Sesungguhnya mereka telah mengucapkan Perkataan kekafiran, dan telah menjadi
kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya.- At- Taubah: 74-
begitu juga saat kedatangan Nabi SAW ke Madinah mereka
mengatakan: “ Wahai Rasulullah kami telah membangun masjid”, mereka membangun
masjid untuk mencerai- beraikan barisan kaum muslimin, yang mana kaum muslimin
yang lebih dulu membangun masjid- yaitu masjid Quba- dan mereka membangun
masjid lain yang diberi nama masjid “Dhiror”. Mereka mengatakan: “ Wahai
Rosulullah sholatlah disini”, maka Allah pun menyingkap tipu daya mereka.
úïÏ%©!$#ur (#räsªB$# #YÉfó¡tB #Y#uÅÑ #\øÿà2ur $K)Ìøÿs?ur ú÷üt/ úüÏZÏB÷sßJø9$# #Y$|¹öÎ)ur ô`yJÏj9 Uu%tn ©!$# ¼ã&s!qßuur `ÏB ã@ö6s% 4
£`àÿÎ=ósus9ur ÷bÎ) !$tR÷ur& wÎ) 4Óo_ó¡ßsø9$# (
ª!$#ur ßpkô¶t öNåk¨XÎ) cqç/É»s3s9 ÇÊÉÐÈ w óOà)s? ÏmÏù #Yt/r& 4
dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang
mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin),
untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta
menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak
dahulu. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain
kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta (dalam sumpahnya). . janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya - At- Taubah: 107-108-
Dan Nabi SAW menyuruh sahabatnya untuk pergi kemasjid ini dan
merobohkannya; karena masjid ini tidak dibangun diatas ketakwaan.
Kembalilah Nabi SAW ke
Madinah dan disambut oleh seluruh penduduk Madinah bersuka- cita sambil menyanyikan lagu “
thola’al badru ‘alaina”. ketika Nabi SAW sudah sampai Madinah dan setiap
sahabat bertemu keluarganya, pergilah Nabi SAW ke masjid dan solat 2 roka’at
sambil menunggu orang- orang yang akan memnyampaikan udzur tidak ikut
berperang. Datanglah kaum munafiq yang mana jumlah mereka lebih dari 80 orang,
mereka semua tidak mengikuti perang tanpa udzur, tapi mereka berbohong kepada
Rosulullah sehingga setiap mereka mengajukan udzur dan meminta kepada Nabi SAW
agar memintakan ampun untuk mereka. Tentu Nabi SAW memintakan ampun utuk mereka
melihat dari luarnya
cqàÿÎ=øts «!$$Î/ öNä3s9 öNà2qàÊ÷ãÏ9 ª!$#ur ÿ¼ã&è!qßuur Yymr& br& çnqàÊöã bÎ) (#qçR$2 úüÏZÏB÷sãB ÇÏËÈ
mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama)
Allah untuk mencari keridhaanmu, Padahal Allah dan Rasul-Nya Itulah yang lebih
patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin. – At- Taubah:62-
walaupun Nabi SAW memaafkan mereka, akan tetapi Allah mencela
mereka, dikatakan kepada mereka:
$xÿtã ª!$# Ztã zNÏ9 |MRÏr& óOßgs9 4Ó®Lym tû¨üt6tGt s9 úïÏ%©!$# (#qè%y|¹ zMn=÷ès?ur úüÎ/É»s3ø9$# ÇÍÌÈ
semoga Allah mema'afkanmu. mengapa kamu memberi izin kepada
mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang
benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? – At- taubah: 43-
hingga jelaslah diantara orang munafiq dan yang lainnya, beginilah
Perang tabuk dan apa yang terjadi didalamnya yang mana Allah memberi kemenangan
kepada Hamba- Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar