Rabu, 06 Januari 2016

SIRAH NABI - Tahun Ke-9 Hijriah- Part-2



Beginilah pasukan perang mempersiapkan diri untuk keluar menghadapi kerajaan paling besar pada masa itu, yaitu kerajaan Romawi.
Maka pergilah pasukan kaum muslimin ke Tabuk 30.000 orang, dan Nabi meninggalkan Ali ra untuk menjaga keluarganya, maka bersedihlah Imam Ali, yang mana dia adalah perwira yang cinta untuk berjuang di jalan Allah. Maka pergilah dia menghadap Nabi SAW meminta izin untuk keluar bersama mereka. Maka Nabi pun menyebutkan kisah Harun as bersama Musa as, dan mengatakan: “ Ridhokah kamu berada disisiku sebagaimana kedudukan Harun terhadap Musa? Perbedaannya hanyalah tiada Nabi setelahku, yang mana Musa ketika pergi untuk berbicara kepada Rabb nya meninggalkan Harun bersama kaumnya.”
Maka berangkatlah pasukan perang ke tabuk dengan jumlah yang sangat besar, hingga 18 orang memegang 1 unta. Mereka ditimpa kelaparan dan hampir binasa karena kehausan, sampai- sampai mereka memakan dedaunan, akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan langkah mereka, sampai pasukan ini disebut dengan pasukan ‘usroh’ – kesulitan-, sebab kesulitan yang mereka hadapi.
Pasukan perang sampai di daerah Nabi Sholih, daerah yang mana Allah menimpakan kepada kaumnya adzab, dan terlaknat, sahabat pun masuk kedalamnya dan mendapati air, mereka pun meminumnya, dan Nabi pun melarangnya. “Sampai adonan roti yang telah kalian uleni dengan air ini, maka berikanlah kepada unta dan hewan ternak, dan janganlah memakan darinya sesuatu”. Kenapa?? Karena ia adalah daerah yang terlaknat. Sampai Nabi SAW bersabda:” janganlah kalian masuk, sampai orang- orang miskin yang terdholimi kecuali yang tersisa, hingga kalian tidak tertimpa laknat, hingga tidak turun atas kalian laknat yang telah menimpa umat sebelum kalian”.
Lewatlah para sahabat dari daerah ini, dari gunung ini hingga mereka teringat akan adzab yang turun kepada kaum Nabi Sholih, kemudian para sahabat meneruskan perjalanan. Dan Nabi SAW memberi tahu  para sahabat sebelum sampai ke Tabuk bahwa didalamnya ada air, ada sumber mata air, dan janganlah menyentuhnya. Tetapi 2 dari 30.000 pasukan mendahului rombongan dan sampai ke sumur, dan mereka pun meminumnya. Dan Nabi SAW mencela perbuatan mereka. Hingga sampailah sahabat ke sumur ini, dan mendapati air sangat sedikit sekali, bagaimana bisa mencukupi 30.000 pasukan dan binatang ternak mereka. Akan tetapi Nabi meletakkan tangannya kedalam air dan berdoa kepada Allah, dan Allah pun memberi barokah terhadap air ini, hingga bisa memberi minum semua pasukan dan binatang ternak hingga kenyang.
Nabi SAW merapatkan barisan di Tabuk dan berkhutbah dengan khutbah yang menyentuh hati dan membangkitakan semangat mereka. Hingga kaum Romawi yang telah menyiapkan pasukan yang besar dan belum pernah berhadapan dengan kaum muslimin, berdebarlah hati- hati mereka dan bercerai- berailah pasukan mereka, dan melarikan diri. Kalahlah pasukan Romawi dan cukuplah bagi kaum muslimin peperangan.
Nabi tetap merapatkan barisannya bersama pasukannya mengajari mereka dan mengingatkan hukum- hukum islam. Datanglah penduduk desa dan kabilah- kabilah sekitar Tabuk bersama pemimpin- pemimpin mereka, mengumumkan bahwa mereka bergabung dengan Daulah Islam walaupun mereka belum masuk islam. Bergabung dengan Rosulullah dan menyerahkan jizyah dan tahulah Romawi bahwa Negara Islam pasti akan datang.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nabi SAW dan para sahabatnya kembali dari Tabuk dengan membawa kemenangan, saat perjalanan pulang, orang- orang munafiq memanfaatkan kesempatan ini dan ingin mendapatkan sesuatu dari Nabi SAW. Maka bersepakatlah beberapa orang dari kaum munafiq untuk menghadap Nabi SAW dan menyakiti beliau, yang mana saat itu yang bersama Nabi SAW adalah Hudzaifah ra, dan dia mengetahui kabar ini, maka dia memukul mereka dengan cambuknya sebagaimana mencambuk kuda, maka Allah memberi rasa takut, dan mereka pun lari tercerai berai. Hudzaifah pun mendatangi Nabi SAW dan memberi tahu apa yang terjadi, Nabi SAW pun memanggil mereka, dan mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengatakan perkataan ini, dan Allah pun membuka kedok mereka
šcqàÿÎ=øts «!$$Î/ $tB (#qä9$s% ôs)s9ur (#qä9$s% spyJÎ=x. ̍øÿä3ø9$# (#rãxÿŸ2ur y÷èt/ ö/ÏSÏJ»n=óÎ) (#qJydur $yJÎ/ óOs9 (#qä9$oYtƒ 4
 mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan Perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya.- At- Taubah: 74-
begitu juga saat kedatangan Nabi SAW ke Madinah mereka mengatakan: “ Wahai Rasulullah kami telah membangun masjid”, mereka membangun masjid untuk mencerai- beraikan barisan kaum muslimin, yang mana kaum muslimin yang lebih dulu membangun masjid- yaitu masjid Quba- dan mereka membangun masjid lain yang diberi nama masjid “Dhiror”. Mereka mengatakan: “ Wahai Rosulullah sholatlah disini”, maka Allah pun menyingkap tipu daya mereka.
šúïÏ%©!$#ur (#räsƒªB$# #YÉfó¡tB #Y#uŽÅÑ #\øÿà2ur $K)ƒÌøÿs?ur šú÷üt/ šúüÏZÏB÷sßJø9$# #YŠ$|¹öÎ)ur ô`yJÏj9 šUu%tn ©!$# ¼ã&s!qßuur `ÏB ã@ö6s% 4 £`àÿÎ=ósuŠs9ur ÷bÎ) !$tR÷Šur& žwÎ) 4Óo_ó¡ßsø9$# ( ª!$#ur ßpkôtƒ öNåk¨XÎ) šcqç/É»s3s9 ÇÊÉÐÈ   Ÿw óOà)s? ÏmÏù #Yt/r& 4
dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). . janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya - At- Taubah: 107-108-
Dan Nabi SAW menyuruh sahabatnya untuk pergi kemasjid ini dan merobohkannya; karena masjid ini tidak dibangun diatas ketakwaan.
 Kembalilah Nabi SAW ke Madinah dan disambut oleh seluruh penduduk Madinah  bersuka- cita sambil menyanyikan lagu “ thola’al badru ‘alaina”. ketika Nabi SAW sudah sampai Madinah dan setiap sahabat bertemu keluarganya, pergilah Nabi SAW ke masjid dan solat 2 roka’at sambil menunggu orang- orang yang akan memnyampaikan udzur tidak ikut berperang. Datanglah kaum munafiq yang mana jumlah mereka lebih dari 80 orang, mereka semua tidak mengikuti perang tanpa udzur, tapi mereka berbohong kepada Rosulullah sehingga setiap mereka mengajukan udzur dan meminta kepada Nabi SAW agar memintakan ampun untuk mereka. Tentu Nabi SAW memintakan ampun utuk mereka melihat dari luarnya
šcqàÿÎ=øts «!$$Î/ öNä3s9 öNà2qàÊ÷ŽãÏ9 ª!$#ur ÿ¼ã&è!qßuur ŽYymr& br& çnqàÊöãƒ bÎ) (#qçR$Ÿ2 šúüÏZÏB÷sãB ÇÏËÈ  
 mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, Padahal Allah dan Rasul-Nya Itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin. – At- Taubah:62-
walaupun Nabi SAW memaafkan mereka, akan tetapi Allah mencela mereka, dikatakan kepada mereka:
$xÿtã ª!$# šZtã zNÏ9 |MRÏŒr& óOßgs9 4Ó®Lym tû¨üt6tGtƒ šs9 šúïÏ%©!$# (#qè%y|¹ zMn=÷ès?ur šúüÎ/É»s3ø9$# ÇÍÌÈ  
semoga Allah mema'afkanmu. mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? – At- taubah: 43-
hingga jelaslah diantara orang munafiq dan yang lainnya, beginilah Perang tabuk dan apa yang terjadi didalamnya yang mana Allah memberi kemenangan kepada Hamba- Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar